MODUL MANAJEMEN OPERASIONAL
“DEFINISI, PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
POAC
DEFINISI, PENGERTIAN DAN FAKTOR MANAJEMEN
(5M)
DAN SUMBER KEKUASAAN”
Nama :
Valenia Naftali
Nim :
15020006
PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANAJEMEN
BISNIS INDONESIA
Jl. Komjen Pol. M. Jasin (Akses UI)
No: 89
Kelapa Dua Cimanggis Depok 16951
Phone: 021 87716556
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Prinsip
Manajemen POAC banyak sekali digunakan organisasi kecil maupun besar yang
bertujuan untuk lebih mengembangkan dan mengelola organisasi mereka. Dunia
Manajemen sebagian besar menggunakan prinsip manajamen POAC.
POAC
merupakan singkatan dari Planning, Organizing, Actuating and Controlling.
Mengapa POAC ? karena POAC adalah fungsi manajemen yang bersifat umum dan
meliputi keseluruhan proses manajerial. Banyak para ahli menambha banyak
pengertian dari fungsi manajemen tetapi diantaranya sudah termasuk keempat
fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry yaitu Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggerak) dan Controlling
(Pengawasan).
B.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mencakup pembahasan
mengenai Management POAC, Fungsi Manajemen (5M), serta Bentuk Kekuasaan dalam
suatu organisasi demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi
dalam pencapaian tujuannya.
C.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Operasional
2. Memahami
prinsip dasar dalam Manajemen POAC
3. Memahami
mengenai fungsi manajemen (5M)
4. Memahami
mengenai bentuk kekuasaan dalam suatu organisasi atau manajemen
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah
1.
Memberikan mahasiswa pemahaman baru mengenai
materi pembahasan yang ada di perkuliahan
2.
Memberikan pengetahuan , pemahaman atau
referensi untuk orang lain mengenai pembahasan yang akan dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran
Umum Manajemen
Manajemen
memiliki kata dasar To Manage yang mempunyai arti mengurus, mengelola,
mengatur, memperlakukan dan melaksanakan. Manajemen meliputi pimpinan,
pengelolaan, ketatalaksanaan dan tata pimpinan. Pada dasarnya manajemen
hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan yang kita inginkan dengan cara yang
lebih efektif dan efisien sehingga kita dapat menekan beban dan menaikkan
profit yang kita peroleh.
Menurut
Luther Gulick, manajemen merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang berusaha untuk memahami mengapa dan bagaimana
manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini
lebih bermanfaat.
B. Definisi
Manajemen
Manajemen
merupakan sebuah proses perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Penggerakan (Actuating) dan Pengawasan (Controlling) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Manajemen
sebagai ilmu, yang mempunyai arti manajemen harus memiliki sebuah kerangka
dasar keilmuan yang kokoh dan kuat yang diciptakan melalui metode ilmiah dan
diuji berdasarkan penelitian yang sistematis dan
terkendali.
Manajemen
sebagai seni yang mempunyai arti manajemen dilakukan berdasarkan keterampilan
seseorang untuk mencakup 2 hal mengatur sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Manajemen
berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan.
C. Fungsi
Manajemen
Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian
tujuannya. Berikut adalah pembahasan tentang masing-masing fungsi POAC
(Planning, Organizing, Actuating and Controlling) :
1. Planning
Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja dalam sebuah organisasi. Perencanaan merupakan proses yang penting dari
segala bentuk fungsi Manajemen, karena tanpa adanya perencanaan semua
fungsi-fungsi lainnya tidak akan dapat berjalan.
Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning
yang patut untuk dipertimbangkan, yaitu :
·
Specific,
yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan tujuanya beserta
ruang lingkupnya.
·
Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari
program kerja dan rencana yang dibuat.
·
Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan diwujudkan, bukan hanya
sekedar fiktif dan khayalan belaka.
·
Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya.
·
Time,
yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan dievaluasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan antara lain :
Ø Menetapkan
pasar sasaran
Ø Merumuskan
strategi untuk mencapai pasar sasaran tersebut
Ø Menentukan
sumber-sumber daya yang diperlukan
Ø Menetapkan
standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan pasar sasaran
Strategi dan taktik dalam fungsi perencanaan dapat ditentukan
dengan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal
yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang
dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian ( Organizing ) adalah fungsi
kedua dalam Manajemen. Organizing adalah proses kegiatan dalam menyusun
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan
lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari pengorganisasian itu berupa struktur
organisasi.
Setiap tujuan disebuah organisasi pasti ingin
dicapai, dan untuk meraih hal tersebut, pengorganisasian sangat berperan
penting. Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam
bentuk badan organisasi atau struktur organisasi, setelah tiu baru dipecah
menjadi beberapa jabatan. Disinilah letak salah satu prinsip Manajemen yang
membagi setiap tugas dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan yang dibebankan
pada semua anggota organisasi menurut skill dan kemampuan masing-masing
individu.
Kegiatan
dalam Fungsi Pengorganisasian antara lain :
Ø Mengalokasikan
sumber daya / sarana, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur
yang diperlukan.
Ø Adanya
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab,
sehingga setiap pekerja akan bergerak dan bertindak sesuai dengan job
description dan kewenangannya dan memiliki tanggung jawab dan bertanggung jawab
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Ø Kegiatan
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja, hal ini sangatlah
penting agar dapat menyegarkan dan menambah wawasan pekerja.
Ø Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat atau dengan kata
lain strategi yang telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh pekerja yang
dinilai mampu dan layak dan memiliki pengetahuan yang cukup di bidangnya.
3. Actuating (Penggerakan)
Actuating ( Penggerakan ) adalah suatu tindakan
yang mengusahakan agar semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud
dengan baik dan seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu
upaya yang menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sendirinya dan
dengan kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh cita-cita perusahaan
dengan dan secara efektif.
Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan
kurang baik jika tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata
didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya manusia yang ada juga sangat
penting, terutama ditujukan untuk mencapai visi, misi dan Planning yang telah
diterapkan.
Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang
ada harus bekerja sesuai dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan
kompetensi dari masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut.
Tujuan Actuating (Penggerakan)
adalah :
·
Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
·
Mengembangkan kemampuan & keterampilan
staf
·
Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai
pekerjaan
·
Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
·
Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
Kegiatan dalam Fungsi
Actuating antara lain :
·
Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
·
Memberikan tugas dan penjelasan rutin
mengenai pekerjaan dan menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4. Controlling (Pengawasan / Pengendalian)
Pengawasan ( Controlling )
adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan diwujudkan, menilai
kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambil tindakan korektif, sehingga
pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mngkin dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Agar pekerjaan dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dibutuhkan pengontrolan yang optimal,
baik itu dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi dan audit.
Tujuan utama dari kegiatan
pengawasan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan manajemen yang dinamis dan
terwujud secara efektif dan efisien. Sesuai dengan perannya dalam sebuah
organisasi,
Controlling memiliki beberapa fungsi utama :
·
Mencegah terjadinya penyimpangan
·
Memperbaiki kelemahan dan kesalahan, serta menindak
penyalahgunaan dan penyelewengan
·
Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan
dalam manajemen
·
Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap
individu
·
Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan
menyimpang dari Perencanaan atau standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian antara lain :
·
Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana
target yang telah tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat
diambil langkah penyelesaian.
·
Mengambil langkah klarifikasi dan
koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. Langkah ini harus selalu
dilakukan agar setiap kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki.
·
Melakukan berbagai alternatif solusi
atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Manfaat pengawasan :
·
Dapat mengetahui sejauh mana program telah
dilaksanakan
·
Dapat mengetahui adanya penyimpangan
·
Dapat mengetahui apakah waktu & sumber
daya mencukup
·
Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan
·
Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan
penghargaan/promosi
D. Definisi,
Pengertian dan Faktor Manajemen (5M)
Manajemen
adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoorganisasian dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner
John F. dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M),
yaitu:
1.
Man
2.
Money
3.
Materials
4.
Machines
5.
Methods
Berikut adalah penjelasan 5 unsur manajemen /
fungsi manajemen :
a.
Man
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
b.
Money
atau Uang
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c. Material
Material
terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak
akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d. Machine atau Mesin
Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
e. Market atau pasar
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting
sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Beberapa sumber daya manajemen diatas pada dasarnya jika dikelompokkan
dalam elemen sistem manajemen dapat dikelompokkan dalam 7
(tujuh) unsur, yaitu :
1.
Masukan (input)
yakni bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem dan yang diperlukan untuk
dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan manajemen
berupa sumber daya manajemen yang terdiri
atas man (ketenagaan), money (dana/biaya),
material (bahan, sarana dan prasarana), machine
(mesin, peralatan/teknologi) untuk mengubah
masukan menjadi keluaran, method (metode), market
dan marketing (pasar dan pemasaran), minute/time
(waktu), dan information (informasi), yang disingkat 7 M + 1 I
2.
Proses
(process) yakni bagian atau elemen dari
sistem yang berfungsi melakukan transformasi/konversi yakni
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan
3.
Hasil antara
(output) yakni bagian atau elemen dari
sistem yang dihasilkan dari berlangsungnya proses transformasi/konversi
dalam sistem
4.
Hasil akhir
(outcome) yakni hasil yang dicapai dari
suatu program berupa indikator-indikator keberhasilan suatu program
5.
Manfaat dan Dampak
(impact) yakni efek langsung atau tidak langsung atau
konsekuensi yang diakibatkan dari pencapaian
tujuan suatu program berupa manfaat dan dampak dari program
tersebut
6.
Umpan balik
(feed back) yakni bagian atau elemen
dari sistem yang merupakan hasil antara dan
hasil akhir dari sistem dan sekaligus sebagai
masukan bagi sistem tersebut serta
informasi yang diterima dari lingkungannya
7.
Lingkungan
(environment) yaitu bagian di luar
sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem.
E. Sumber
Kekuasaan
1.
SUMBER KEKUASAAN
a.
Legislatif
adalah lembaga untuk membuat undang-undang Kekuasaan Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang. Hal penting yang harus dibuat di dalam undang-undang adalah bahwa masyarakat ingin menikmati miliknya secara damai. Untuk situasi ‘damai’ tersebut perlu terbit undang-undang yang mengaturnya. Namun, bagi John Locke, masyarakat yang dimaksudkannya bukanlah masyarakat secara umum melainkan kaum bangsawan. Rakyat jelata tidak masuk ke dalam kategori stuktur masyarakat yang dibela olehnya. Perwakilan rakyat versi Locke adalah perwakilan kaum bangsawan untuk berhadapan dengan raja/ratu Inggris
adalah lembaga untuk membuat undang-undang Kekuasaan Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang. Hal penting yang harus dibuat di dalam undang-undang adalah bahwa masyarakat ingin menikmati miliknya secara damai. Untuk situasi ‘damai’ tersebut perlu terbit undang-undang yang mengaturnya. Namun, bagi John Locke, masyarakat yang dimaksudkannya bukanlah masyarakat secara umum melainkan kaum bangsawan. Rakyat jelata tidak masuk ke dalam kategori stuktur masyarakat yang dibela olehnya. Perwakilan rakyat versi Locke adalah perwakilan kaum bangsawan untuk berhadapan dengan raja/ratu Inggris
b.
Eksekutif
adalah kekuasaan untuk melaksanakan amanat undang-undang. Dalam hal ini kekuasaan Eksekutif berada di tangan raja/ratu Inggris. Kaum bangsawan tidak melaksanakan sendiri undang-undang yang mereka buat, melainkan diserahkan ke tangan raja/ratu.
adalah kekuasaan untuk melaksanakan amanat undang-undang. Dalam hal ini kekuasaan Eksekutif berada di tangan raja/ratu Inggris. Kaum bangsawan tidak melaksanakan sendiri undang-undang yang mereka buat, melainkan diserahkan ke tangan raja/ratu.
c.
Yudikatif
adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang.
adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang.
Dengan terpisahnya 3 kewenangan di 3 lembaga yang berbeda
tersebut, diharapkan jalannya pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari
korupsi pemerintahan oleh satu lembaga, dan akan memunculkan mekanisme check
and balances (saling koreksi, saling mengimbangi). Trias Politika di tiap
negara tidak selamanya serupa, mulus atau tanpa halangan.
2.
FUNGSI – FUNGSI SUMBER KEKUASAN
a.
Legislatif
Fungsinya membuat undang-undang. Di masa kini, lembaga tersebut disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia), House of Representative (Amerika Serikat), ataupun House of Common (Inggris). Lembaga-lembaga ini dipilih melalui mekanisme pemilihan umum yang diadakan secara periodik dan berasal dari partai-partai politik.
Fungsinya membuat undang-undang. Di masa kini, lembaga tersebut disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia), House of Representative (Amerika Serikat), ataupun House of Common (Inggris). Lembaga-lembaga ini dipilih melalui mekanisme pemilihan umum yang diadakan secara periodik dan berasal dari partai-partai politik.
b.
Eksekutif
untuk melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh Legislatif.
untuk melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh Legislatif.
c.
Yudikatif
Yudikatif berwenang menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya. Fungsi-fungsi Yudikatif yang bisa dispesifikasikan kedalam daftar masalah hukum berikut: Criminal law (petty offense, misdemeanor, felonies) ,Civil law (perkawinan, perceraian, warisan, perawatan anak); Constitution law (masalah seputar penafsiran kontitusi) Administrative law (hukum yang mengatur administrasi negara) International law (perjanjian internasional).
Yudikatif berwenang menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya. Fungsi-fungsi Yudikatif yang bisa dispesifikasikan kedalam daftar masalah hukum berikut: Criminal law (petty offense, misdemeanor, felonies) ,Civil law (perkawinan, perceraian, warisan, perawatan anak); Constitution law (masalah seputar penafsiran kontitusi) Administrative law (hukum yang mengatur administrasi negara) International law (perjanjian internasional).
BAB III
PENUTUP
Demikian pembahasan materi
manajemen operasional yang saya rangkum dan paparkan didalam artikel yang saya
buat dalam rangka memenuhi tugas manajemen operasional. Semoga pembahasan dan
materi yang saya sampaikan dapat diterima bagi yang membacanya dan bermanfaat
bagi para yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indonesian-publichealth.com/pengertian-5-m-dalam-manajemen/
